Pelepahkurma.com — Memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober 2024, hari Senin ini, dimanfaatkan oleh pengelola Masjid Istiqlal untuk mengingatkan arti pentingnya sebuah persatuan bangsa.
Jamaah Masjid Istiqlal diingatkan pesan yang telah diungkapkan oleh salah seorang pahlawan nasional di bidang pendidikan, Prof Sunario SH, tentang bagaimana memelihara Republik Indonesia ini agar tetap bersatu.
“Assalamu’alaikum Jamaah Masjid Istiqlal, Selamat memperingati Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2024. Senantiasa ingat dan berpegang teguh pada dua tonggak – hasil perjuangan kita, yaitu Sumpah Pemuda dari 28 Oktober 1928 dan Proklamasi Kemerdekaan kita pada 17 Agustus 1945!” tulisnya dalam akun Instagram Masjid Istiqlal, Senin pagi.
Adapun pesan Prof Sunario SH yang disematkan dalam unggahannya adalah; “Janganlah sekali – kali kita melupakan, bahwa pembangunan yang menuju ke suatu masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila hanya dapat tercapai dengan memelihara baik – baik ‘persatuan dan kesatuan’ serta ‘kemerdekaan bangsa dan rakyat’ kita dalam Republik Indonesia yang berdaulat,” demikian pesan Prof Sunario.
Pesan itu terdapat dalam tulisan Prof Sunario yang berjudul ‘Arti Sumpah Pemuda, Nasional dan Internasional’. Tulisan itu terpublikasi pertama kali di Jakarta pada 19 Februari 1974.
Sunario adalah sosok penting dalam sejarah Indonesia, terutama dalam perjuangan kemerdekaan dan dunia pendidikan. Dia adalah seorang tokoh yang aktif dalam pergerakan nasional sejak masa mudanya, saat belajar di Belanda.
Sunario sangat terlibat setidaknya dalam dua peristiwa penting, Manifesto Politik 1925 dan Kongres Pemuda II. Dalam kedua peristiwa tersebut, dia aktif sebagai pengurus Perhimpunan Indonesia dan bahkan menjadi salah satu pembicara kunci dalam Kongres Pemuda II.
Setelah menyelesaikan studinya di Belanda, Sunario kembali ke Indonesia dan berkontribusi dalam dunia pendidikan. Dia menjadi seorang pengajar dan juga aktif dalam berbagai kegiatan akademik.
Sementara itu karya tulis Sunario ‘Arti Sumpah Pemuda, Nasional dan Internasional ditulis pada tahun 1974. Karya ini memberikan analisis mendalam tentang makna Sumpah Pemuda, tidak hanya dalam konteks nasional Indonesia, tetapi juga dalam konteks internasional. (*)